Bapak Muhammad
Maulana, CEO Uno Kapital bertindak sebagai nara sumber
Penulis : Wiwi Yunianto
“Pendidikan entrepreneur membentuk karakter dan mengajarkan kepemimpinan , bekerja dalam tim, mengambil keputusan , bertindak berdasarkan perhitungan resiko,serta memberikan impact . Jadi pendidikan entrepreneur bukanlah mengajarkan cara membuat business plan atau memberi langkah-langkah cara cepat menjadi kaya,” demikian yang dikatakan Muhammad Maulana , CEO Uno Kapital saat menyampaikan paparannya dihadapan para peserta acara Nasional Education Conference Preview yang diselenggarakan oleh Sampoerna School of Education pada Kamis, 28 Nopember 2012 bertempat di auditorium Building D Business Park, Jl. MT Haryono, Kav 58-60 Jakarta Selatan.
“Pendidikan entrepreneur membentuk karakter dan mengajarkan kepemimpinan , bekerja dalam tim, mengambil keputusan , bertindak berdasarkan perhitungan resiko,serta memberikan impact . Jadi pendidikan entrepreneur bukanlah mengajarkan cara membuat business plan atau memberi langkah-langkah cara cepat menjadi kaya,” demikian yang dikatakan Muhammad Maulana , CEO Uno Kapital saat menyampaikan paparannya dihadapan para peserta acara Nasional Education Conference Preview yang diselenggarakan oleh Sampoerna School of Education pada Kamis, 28 Nopember 2012 bertempat di auditorium Building D Business Park, Jl. MT Haryono, Kav 58-60 Jakarta Selatan.
Suasana Seminar
Muhammad Maulana mengutip
pendapat World Economy Forum bahwa negara-negara dikelompokan berdasarkan pendapatan
masyarakat ,dalam tiga kelompok yaitu :
1. Factor Driven Economy
2. Efficiency Driven Economy
3. Innovation Driven Economy
1. Factor Driven Economy
2. Efficiency Driven Economy
3. Innovation Driven Economy
Negara Indonesia saat ini sudah terlepas dari factor driven economy , yakni negara
dengan ketergantungan pada kekayaan alamnya menjadi negara efficiency driven economy ,
yang tergantung pada tingkat efisiensi produksi barang dan jasa. Pendapatan
perkapita negeri ii sudah melewati $ 3000/tahun.
Menurut Bapak Muhammad Maulana lagi, bahwa Negara Inonesia
tidak boleh terburu-buru puas hanya dengan efficiency driven economy saja.
Negara dengan katagori seperti ini terus tertekan karena penghasilan masyarakat
diperoleh dari murahnya upah kerja, yang membuat sebagian kalangan sulit
sejahtera. Indonesia.
Bapak Muhammad Maulana berpendapat , negara harus
menghasilkan lebih banyak entrepreneur
agar negara dapat meningkatkan nila suatu barang dan jasa sehingga negara
dapat mencapai katagori innovation driven economy.
Untuk dapat melahirkan entrepreneur tidak dapat
mengandalkan pelajaran di kelas saja. Sekolah perlu menciptakan lingkungan yang
kondusif sehingga mentak entrepreneur benar-benar tertanam dalam diri siswa.
Menururut penelitian Ernest & Young faktor-faktor yang
mendorong terbentuknya entrepreneur di samping pendidikan formal adalah :
a. Keluarga
b. Pengalaman Kerja
c. Mentor
d. Partner Bisnis
a. Keluarga
b. Pengalaman Kerja
c. Mentor
d. Partner Bisnis
"Kendala dalam menciptakan entrepreneur salah satunya datang justru dari pemerintah yang seharusnya menjadi pembina untuk munculnya enterpreneur baru. Sebagai contoh ; ketika membuat perijinan suatu usaha, biasanya prosedurnya selain sulit dan berbelit juga memakan waktu dan biaya yang banyak. Tetapi jika suatu usaha mengabaikan perizinan, maka yang terjadi kemudian adalah "pemerasan di tengah jalan" oleh para oknun atau lebih tragis lagi adalah penutupan usaha dengan dasar tak berizin. Saya mohon tanggapan Bapak Narasumber ."Seorang peserta yang merupakan perwakilan dari biMBA-AlUEO melontarkan suatu persoalan.
Bapak Muhammad Maulana dengan sedikit menghela nafas, menjawab dengan singkat, " Begitulah keadaan birokrasi negeri ini. Satu sisi pemerintah mendorong warganegaranya untuk maju, di lain sisi para oknum memupuskan harapan warganegara untuk maju."
Seorang peserta, wakil dari biMBA-AlUEO mengajukan pertanyaan
Bapak Muhammad Maulana dengan sedikit menghela nafas, menjawab dengan singkat, " Begitulah keadaan birokrasi negeri ini. Satu sisi pemerintah mendorong warganegaranya untuk maju, di lain sisi para oknum memupuskan harapan warganegara untuk maju."
biMBA-AlUEO juga melaksanakan pendidikan entrepreneurship
melalui program Motivator Mandiri. Sebuah program yang mencetak
motivator-motivator yang nantinya dapat melaksanakan proses bimbingan atau
kegiatan belajar mengajar dengan penerapan metode biMBA-AlUEO diberbagai daerah
di luar Jabodetabek. Tujuan program ini selain untuk menyebarluaskan akses
layanan biMBA-AlUEO bagi jutaan anak usia dini diberbagai daerah yang belum
tersentuh program PAUD, juga menciptakan lapangan kerja bagi tenaga kerja
produktif di daerah sehingga mencegah terjadinya gelombang urbanisasi.
SELESAI