Rabu, 14 Januari 2015

Berita dari Pentas Seni biMBA-AlUEO Unit Grya Bintara Indah

Tarik Garis di Atas Panggung

Permainan Tarik Garis

Tarik garis adalah salah satu cara bimbingan yang diterapkan di biMBA-AlUEO secara umum. Tarik garis mulai diperkenalkan kepada murid pada tahap bermain dengan modul.  Tepatnya saat motivator menganggap muridnya sudah “menguasai” verbal kata. Tarik garis sejalan dengan waktu dapat memperlihatkan sejauh mana kemampuan murid terhadap permainannya (di luar komunitas biMBA di sebut pelajaran)  baik berupa permainan baca maupun logika matematika ( pelajaran matematika). Halaman atau  lembar modul baca atau pun logika matematika terbagi dua sisi. Sebelah kiri berupa tulisan huruf atau angka sebagai sebuah pertanyaan dan sebelah kanan berupa gambar sebagai jawaban. Murid pertama kali akan dibimbing untuk menyelesaikan pertanyaan  dengan cara membaca atau pun menghitung. Kemudian setelah itu tinggal mencari jawaban di sebelah kanannya. Setelah ketemu tinggal ditarik garisnya. Maka permainan pada tahap itu sudah selesai.

Pada Sabtu, 20 Desember 2014 biMBA-AlUEO Unit Grya Bintara Indah menggelar sebuah acara Pentas Seni dalam rangka memperingati hari Ibu. Salah satu acaranya adalah tarik garis. Namun kali ini tarik garis tidak dilakukan di dalam kelas dan bukan pada sebuah lembar modul, tetapi dilakukan di atas panggung pada sebuah white board. Sama halnya dengan lembar modul, permukaan white board pun terbagi dua sisi sebelah kiri  untuk pertanyaan berupa huruf atau angka sementara sisi kanan untuk jawaban berupa gambar.

Para peserta yaitu murid-murid biMBA-AlUEO Unit Grya Bintara Indah secara bergilir sesuai panggilan naik ke atas panggung. Mereka dibimbing oleh kepala Unit maupun motivator menyelesaikan pertanyaan di sisi kiri pada white board kemudian mencari jawabannya  di sebelah kanan terakhir menarik garis penghubung antara kedua sisinya. Tampak pada setiap wajah peserta rasa gembira menyelesaikan permainan ke seharian mereka di dalam kelas. Orangtua mereka yang menyaksikan permainan sejak awal dengan rasa cemas-cemas penuh harap, begitu usai permainan menjadi tahu sejauh mana kemampuan sang buah hati.

Menurut Kepala Unit biMBA-AlUEO Grya Bintara Indah, Ibu  Diana Eka Putri selain menampilkan Tarik Garis, Pentas Seni ini pun menggelar sederet acara lain, yaitu :  lomba mewarnai, pentas baca, baca puisi, tari & lagu, pertunjukan sulap, pengumuman juara, penyerahan bunga dari para murid kepada ibu mereka masing-masing,  penyerahan hadiah dan piala dan do’a penutup.

Ibu Diana Eka Putri menambahkan , bahwa acara penyerahan bunga dari murid kepada ibu mereka masing-masing memang dirancang khusus memperingati hari ibu dan sebagai ungkapan rasa terima kasih dan sayang seorang anak kepada ibunya.(Wy)

Regristrasi peserta


Siap mengikuti rangkaian acara


Pentas Baca


Lomba Mewarnai


Tari Kreasi


Pertunjukan Sulap


Persembahan bunga untuk ibu


Foto Bersama








SEMANGAT BERGELORA MESKI DISELIMUTI DINGINNYA HUJAN

Dengan penuh semangat para peserta mengikuti acara pentas seni 
meskipun hujan turun seakan tiada henti

Curahan hujan sepertinya belum akan reda. Meskipun telah berlangsung sejak siang sehari sebelumnya kemudian melewati malam hingga pagi itu. Panggung di mana Bu Rima, KU biMBA- AlUEO  Green City tengah bicara saat itu pun lantainya basah oleh air hujan yang menembus dari atap tenda. Sementara itu di kursi penonton pun sebahagian dibiarkan kosong, mereka mencari tempat yang teduh di teras-teras rumah  di samping  dan seberang biMBA-AlUEO. Sehingga terjadi tiga kelompok penonton, yaitu di depan dan di samping kiri-kanan panggung.

Hari itu Sabtu, 27 Desember 2014 Pentas Seni yang diselenggarakan oleh biMBA-AlUEO Unit Bekasi Green City. Acara yang berlangsung dalam suasana hujan memang cukup merepotkan, karena harus bergerak ke sana-sini untuk memindahkan barang-barang agar tak terkena air hujan, atau pun sekedar menghindar dari air hujan itu. Namun  begitu acara tetap berlangsung, panitia yang terdiri dari KU dan dua orang motivator, juga peserta yaitu murid-murid dan tak ketinggalan juga orangtua/ wali murid tetap bersemangat mengikuti acara, seakan tak terpengaruh dengan dinginnya udara karena curahan hujan.

Rangkaian acara yang berlangsung di hari itu adalah : lomba mewarnai, pentas baca, chiken dance, pemberian beasiswa kepada salah seorang murid, penampilan tarian daerah dan kreasi, sambutan dari perwakilan kantor pusat, testimony orangtua murid, penyerahan buku raport dan sertifikat kenaikan level serta penyerahan hadiah juga piala kepada selurih peserta.  

Perwakilan kantor pusat dalam sambutannya, menyampaikan optimism bahwa anak-anak yang saat ini menerima bimbingan di unit-unit biMBA-AlUEO tanpa terkecuali unit Bekasi Green City pada masanya nanti bakal menjadi pemimpin diberbagai tingkatan. Optimisme itu didasarkan pada misi biMBA, yaitu Membangun Generasi Pembelajar Mandiri Sepanjang Hayat. Artinya tiap anak lulusan biMBA-AlUEO akan menjadi anak yang minat belajarnya sangat tinggi dan berkesinambungan.

“Hanya anak atau orang yang terus-menerus belajarlah yang akan dapat menerima dan mampu melakukan perubahan. Dan seorang pemimpin haruslah memiliki itu.” Demikian salah satu yang disampaikan dalam sambutan tersebut.

Sementara itu Ibu Dewi Sarika Jayanti orangtua murid dari Naela Ceysha Aqila menyampaikan dalam testimoninya, bahwa biMBA dapat melatih keberanian anaknya untuk bertemu dengan orang-orang yang baru dikenalnya, juga berani tampil di atas panggung dan tentu saja kemampuan dalam membaca saat ini sudah nampak dengan baik.

Penyerahan hadiah dan piala dari Kepla Unit, Ibu Rima maupun oleh perwakilan kantor pusat kepada seluruh murid dan foto bersama menandai berakhirnya seluruh rangkaian acara yang digelar sejak pagi hingga tengah hari yang sempat diwarnai curahan hujan itu.(Wy)

Chiken Dance dipimpin oleh Bu Rima dan Kak Tian



Foto bersama usia menyerahkan beasiswa

Kak Tian memimpin bernyanyi bersama


Sambutan perwakilan kantor pusat


Tarian daerah Aceh






Foto bersama