Sabtu, 25 Juli 2015

Aliya Sakina Murdoko Murid biMBA-AlUEO Unit Sedap Malam


 Pelukis Cilik Kaliber Internasional


Aliya dengan lukisan kebanggaannya

Peran aktif orangtua dalam mendorong, memberi semangat dan arahan dengan penuh kasih sayang kepada anak-anak mereka tentu akan menghasilkan perkembangan yang baik bagi anak-anak  itu sendiri. Salah satu contoh yang telah dilakukan oleh  Aprilina Diana Indriani, beliau adalah ibu dari Aliya Sakina Murdoko, murid biMBA-AlUEO unit Sedap Malam, Malang , Jawa Timur. Ibu Aprilina Diana Indriani  selalu bersemangat dan penuh kasih sayang membimbing dan memberi arahan kepada putrinya. Beliau memberi kegiatan positif untuk mengalihan kebiasaan Aliya bermain gadget dan menonton televisi kepada kegiatan yang lebih kreatif , yaitu melukis. Awalnya ibu Aprilina memasukan Aliya ke satu sanggar mewarnai sebelum masuk ke biMBA-AlUEO, kemudian dilanjutkan ke kursus melukis dan tetap di biMBA-AlUEO. Konsistensi Ibu Aprlina membuahkan hasil, pada bulan Mei 2015 sebuah kabar gembira datang dari kontes melukis Junior Art Contest 2015, India bahwa lukisan “Beautiful Tree” yang telah dikirimkan  dinyatakan masuk nominasi.

Aliyah Sakina Murdoko adalah putri dari Bapak Hardia  Murdoko dan Ibu Aprilina Dian Indriani masuk ke biMBA –AlUEO Unit Sedap Malam, kota Malang, Jawa Timur pada tahun 2013. Saat ini Aliyah duduk di level  IV. Sebelum masuk ke biMBA, gadis kecil yang bercita-cita menjadi dokter ini oleh ibunya telah dimasukan pada sanggar mewarnai. Hal ini dilakukan untuk mengalihkan dari kebiasaan Aliyah yang sering bermain gadget dan menonton televisi Upaya Ibu Aprilina memang membuahkan hasil, Aliyah menemukan kegiatan yang sangat menyenangkan apalagi setelah di biMBA kegiatan mewarnai pun memang ada sehingga kegiatan mewarnai dapat berlanjut, di samping itu Aliya juga memiliki kegiatan lain seperti mengarang. “ Karangannya juga bagus,” kata salah satu motivator.

Pada bulan Februari 2015 Aliya dipindahkan dari sanggar mewarnai ke sebuah lembaga kursus melukis. “Melukis memberikan keleluasaan dan kebebasan dalam berkreasi, menggores, mencoret, menggaris atau pun mewarnai ,” kata Ibu Aprilina memberi alasan saat ditanya oleh tim redaksi majalah Sahabat biMBA saat berkunjung ke biMBA-AlUEO Unit Sedap Malam beberapa waktu lalu.
 
Berawal dari sebuah Harian Pagi “ SURYA” tertanggal 29 Mei 2015 yang memuat berita mengenai prestasi yang telah diraih oleh Aliya Sakina Murdoko di kontes melukis “ Junior Art Contes”  dan rencana mengirimkan karyanya ke London dan Berlin, maka redaksi majalah Sahabat biMBA pun mengirimkan salah satu kontributor  daerah Malang untuk mencari lebih luas data dari nara sumbernya langsung , yaitu ke unit Sedap Malam.


“Yang terpenting Aliya senang melakukannya (melukis), kami sebagai pembimbing bermain sambil belajar selama di dalam kelas juga ikut senang dan selalu berusaha menyemangati,” kata Bunda Dewi Wulandari, kepala Unit biMBA-AlUEO Sedap Malam saat ditanya oleh tim redaksi soal kegiatan dan prestasi Aliya. (Wy)


Aliya dengan piagam kebanggaannya di koran



KU dan para motivator


Aliya di dalam kelas



Selasa, 07 Juli 2015

Sungkeman Menjelang Pelepasan

Seorang murid tengah sungkem

Tradisi sungkeman biasa dilakukan oleh suku dari tanah Jawa,  baik di Jawa Barat, Tengah dan Timur. Biasanya dilakukan secara sakral  di mana seorang anak bersimpuh dipanggkuan orangtuanya atau yang dituakan untuk meminta maaf atau restu.

Kali ini prosesi sungkeman dilaksanakan oleh murid-murid, lulusan level  IV  biMBA-AlUEO Unit Meruya Selatan  kepada  Kepala Unit mereka, Bunda Hj. Cucu Mulyati. Prosesi  sungkeman diawali dengan Bunda Hj. Cucu Mulyati duduk  di kursi  di atas panggung, murid-murid lulusan level IV berbaris di kanan bawah panggung. Satu persatu murid dipanggil untuk sungkeman oleh MC, Kak Riema. Satu persatu murid melaksanakan sungkeman, duduk bersimpuh dipangkuan Bunda Cucu diiringi suara Kak Tian melantunkan lagu “Bunda” ciptaan Melly Guslaow.

Suasana yang semula semarak kini perlahan menjadi haru. Setiap murid yang bersimpuh tak butuh waktu lama langsung bergulir air matanya membasahi pipi. Bahkan ada seorang anak murid perempuan belum lagi naik panggung apalagi bersimpuh sudah menangis. Air matanya berderai, pipinya pun basah. Beberapa kali ia mencoba mengelapnya dengan tissue tetapi air matanya pun terus saja berderai. Alunan musik dan suara Kak Tian yang membawakan lagu “Bunda”  terus saja menarik perasaan haru. Suasana haru memang melarutkan perasaan bukan saja bagi murid dan guru-gurunya, tetapi juga orangtua murid dan semua yang hadir. Mereka seakan tak kuasa membendung air mata. Akhir tumpah jua.

Masing-masing murid setelah mendengar pesan dan nasihat yang disampaikan oleh Bunda Cucu dengan cara berbisik, kemudian berdiri di belakang. Setelah seluruh murid lulusan level IV mendapatkan gilirannya , mereka pun berangkulan dengan kepala unit dan para motivatornya. Begitu mengharukan. Bahkan saat alunan lagu “Bunda” selesai dilantunkan oleh Kak Tian, suasana haru masih menyelimuti .

Menurut Kepala Unit biMBA Meruya Selatan, Bunda Cucu sungkeman adalah salah satu acara dari sederet acara , seperti pentas baca, tari-tarian, pembacaan puisi, vocal grup yang ini sengaja ditampilkan sebelum prosesi pelepasan lulusan level IV dilaksanakan.Tujuannya agar murid-murid yang sebentar lagi akan meninggalkan biMBA akan tetap mengingat jasa para gurunya yang dengan tulus ikhlas serta rasa kasih sayang telah membimbing mereka selama ini. Sementara itu jumlah lulusan level IV tahun ini sebanyak lima belas anak dari seratus lima murid yang ada. (Wy)

Murid ini pun tak sanggup membendung air matanya.


Mengerumuni KepalaUnit


Persiapan foto di atas panggung

Foto bersama



Kamis, 02 Juli 2015

Sambutan Kepala Unit biMBA-AlUEO Meruya Selatan


Assalamu alaikum Wr Wb.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam, atas segala nikmat dan karunia-Nya. Salam serta shalawat semoga Allah sampaikan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW, kepada seluruh keluarga, sahabat dan para pengikut setianya, mudah-mudahan kita termasuk di dalamnya.

Rasa terima kasih , saya sampaikan kepada seluruh orangtua/wali murid atas segala dukungan,saran dan masukan sehingga bukan saja acara namun juga seluruh kegiatan belajar dan mengajar yang terselenggara di biMBA-AlUEO selama ini.

Terima kasih pun , saya sampaikan kepada seluruh rekan-rekan motivator, para ibu guru yang telah mencurahkan segenap perhatian, waktu dan tenaga dalam setiap penyelenggaraan kegiatan termasuk kegiatan hari ini, yaitu Wisuda dan Pentas Baca.

Ijinkan pula saya menyampaikan terima kasih kepada Bapak dan Ibu mitra yang telah merestui dan mendukung kegiatan dan penyelenggaraan acara ini.

Tak lupa pula saya sampaikan rasa terima kasih kepada lingkungan, baik Bapak RT, Bapak RW dan seluruh staf, juga para tetangga kanan kiri yang  telah dengan suka rela memberikan ijin dan membantu langsung atau atau pun tak langsung terselenggaranya acara ini.

Meskipun saya sebutkan di belakang, namun saya tetap tak lupa untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada perwakilan kantor pusat dan seluruh kru majalah Sahabat biMBA dan biMBA TV yang telah hadir dan memberi dorongan serta semangat kepada kami untuk menyelenggarakan acara ini.

Bapak-Ibu para hadirin, Pentas Baca dan Wisuda. Tujuan penyelenggaraan wisuda adalah penghargaan bagi anak-anak kita yang telah menenpuh bimbingan selama ini. Mereka anak-anak kita telah membuktikan kepada kita, para orangtua bahwa mereka pantas mendapat penghargaan ini.

Selanjutnya tujuan penyelenggaraan ini adalah menanamkan keinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sampai mereka, anak-anak kita menerima penghargaan seperti ini, yaitu wisuda di tinggkat sarjana kelak. Namun begitu kesarjanaan yang mereka terima nantinya, tidak membuat mereka berhenti belajar. MINAT belajar yang telah kita, para guru dan orangtua/wali murid tanamkan tumbuh-kembangkan sejak mereka berusia dini di biMBA-AlUEO akan membuat mereka terus –menerus menuntut ilmu, seperti visi biMBA-AlUEO itu sendiri; Menciptakan Generasi Pembelajar Mandiri Sepanjang Hayat. Sehingga mereka menjadi manusia yang berguna, bermanfaat bagi dirinya sendiri, orangtua, lingkungan, bangsa dan negara serta agamanya.

Bapak, Ibu orangtua/wali murid, kita sama-sama mengharapkan agar MINAT belajar yang dibimbing saat di biMBA-AlUEO akan terus bertumbuh dan berkembang dalam tiap jenjang pendidikannya.

Bapak, Ibu orangtua/wali murid dan para hadirin, kami para motivator, para guru memohon maaf, jika selama kami membimbing mereka dan penyelenggaraan acara ini ada hal-hal yang tidak berkenan di hati. Kami telah berupaya semaksimal mungkin, terus-menerus melakukan perbaikan untuk memberikan pelayanan yang terbaik.

Kami kepala unit dan motivator, para guru mengucapkan ; Selamat atas Wisuda kepada anak-anak kami dan selamat jalan untuk menempuh jenjang pendidikan berikutnya. Kalian anak-anak kami telah mengisi kehidupan kami selama ini, tentu banyak sekali keceriaan dan kebahagiaan. Kalian boleh datang dan menemui guru-guru di sini, kapan saja kalian mau.

Sekali lagi, atas nama pribadi dan biMBA-AlUEO Unit Meruya Selatan, saya ucapkan “ SELAMAT ATAS WISUDA DAN MENEMPUH JENJANG PENDIDIKAN BERIKUTNYA.” Doa dan kasing sayang kami senantiasa menyertai kalian di manapun kalian berada.


Akhirul Kalam, Billahi taufiq wal hidayah, wa alfu minkum wassalamu alaikum  warahmatullahi wabarakaatuh.

Rabu, 01 Juli 2015

Membuat Bingkai Lukisan dari Korek Api

Hasil Karya Terbaik

Secara umum orang membuat bingkai lukisan dari bahan dasar kayu atau logam yang dibentuk sedemikian rupa. Namun tidak demikian  di biMBA-AlUEO Unit Belly Pekayon. Saat redaksi mengadakan kunjungan , para orangtua/wali murid sedang membuat bingkai lukisan berbahan dasar kertas karton dan batang korek api, sementara anak-anak mereka tengah asyik mewarnai gambar. Kegiatan tersebut adalah bagian dari Pentas Baca dan Seni Kreatiftas yang diselenggarakan oleh biMBA-AlUEO Unit Belly Pekayon pada Sabtu, 9 Mei 2015.

Anak dan orangtua/wali murid merupakan satu tim di dalam lomba tersebut, di mana anak menyelesaikan mewarnai gambar  dan orangtua mereka membuat bingkainya. Bahan dasar pembuatan bingkai tersebut adalah kertas karton yang agak tebal, batang korek api dan tentu saja lem sebagai perekatnya. Kertas karton yang disediakan oleh panitia sudah disesuaikan dengan ukuran kertas mewarnai, orangtua/wali murid tinggal menempelkan batang korek api ditepi kertas karton sesuai kreatifitas masing-masing, meskipun panitia memberi contoh, namun tidak mengiikat. Hasil kerja tim ini tampak begitu bagus, terutama beberapa yang berhasil menjadi juara.

Kegiatan ini ternyata ampuh mengatasi intervensi orangtua/wali murid terhadap kegiatan lomba mewarnai yang biasanya terjadi. Barangkali karena rasa kasih sayang membuat orangtua/wali murid tidak ingin hasil karya buah hati mereka tampak kurang bagus, meskipun panitia seringkali mengingatkan agar anak diberi kebebasan dalam menentukan pewarnaan, namun  mereka tak jarang memberikan instruksi-instruksi dari luar arena mewarnai kepada anaknya, seperti warna yang cocok untuk benda tertentu. Instruksi-instruksi seperti inilah yang sering menimbulkan kebisingan yang cukup mengganggu peserta lain, apalagi jika kegiatan lomba mewarnai bersamaan waktunya dengan pentas baca.

Namun tujuan lomba ini bukanlah cuma sekedar menghindari ikut campur tangan dari orangtua/ wali murid terhadap kreatifitas anak mereka, tetapi justru agar terjalin kerjasama di antara orangtua/wali dengan putra-putrinya. Sehingga keakraban dan kasih sayang makin terwujud. Hal ini disampaikan oleh Ibu Lina, kepala unit biMBA-AlUEO Belly Pekayon saat terjadi dialog ringan dengan redaksi.
Hal senada disampaikan oleh salah satu orangtua dari murid bernama Nazneen Maritza Putri, saat testimony di atas panggung, bahwa lomba membuat bingkai dan mewarnai gambar akan makin mempererat rasa saling membantu dan mengasihi di antara orangtua dan anak, sementara pentas baca dapat memupuk dan meningkatkan rasa percaya diri anak tampil di hadapan orang banyak.

Acara Pentas Baca dan Seni ini,  tidak hanya diisi dengan pentas baca dan lomba membuat bingkai dari korek api dan mewarnai gambarn saja , tetapi juga disajikan tari-tarian kreasi , paduan suara, senam pinguin,  chiken dance  , sambutan –sambutan, testimony orangtua/wali murid  juga penyerahan hadiah kepada juara lomba serta piala dan bingkisan bagi setiap peserta.(Wy)


Hiburan tarian kreasi

Mendadak oratua murid menjadi wartawan


Semangat dan menikmati menempel korek api


Tahap persiapan pembuatan bingkai


Pertunjukan sulap


Senam pinguin

Berita dalam majalah