Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dengan fokus bimbingan MINAT Baca dan Belajar. Jl. Belly I Rt.001/06 No : 12C-D , Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur 13710 Telp: 0857 1618 8060 email: sampoerna765@gmail.com
Minggu, 22 November 2015
Senin, 19 Oktober 2015
Hadiah Ulang Tahun Terbesar dan Terindah
Fachri Septiangga Rahman
Fachri Septiangga Rahman murid level empat biMBA-AlUEO Unit Angsana baru saja menginjak usia enam tahun beberapa waktu yang lalu. Ulang tahun yang ke-6 ini , Fachri mendapat hadiah ulang tahun yang cukup mengejutkan sekaligus menggembirakan hatinya. Fachri sampai berlari dari dalam kelas ke tempat parkir motor dengan membawa empat eksemplar majalah Sahabat biMBA edisi Oktober 2015.” Majalah ini buat Pak De dan Eyang Ti (Eyang Putri, maksudnya), begitu kata Bu Dona , KU biMBA-AlUEO Angsana menggambarkan kehebohan anak bimbingnya itu.
Dua hari sebelumnya Fachri
berulang tahun yang ke-6, dan pagi itu seperti biasanya dengan diantar oleh
bundanya Fachri ke biMBA-AlUEO Unit Angsana, Jl. Angsana 3 No: 12 Rt.0015/07
Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Hari itu memang Fachri ada kelas.
Selepas bubaran kelas, Fachri mendekati Bunda Dona, Kepala Unit. Fachri
menanyakan majalah Sahabat biMBA edisi terbaru, Oktober 2015. Begitu diterima
majalah tersebut, Fachri n membuka halaman demi halaman. Tanpa disadari oleh Bunda Dona, Fachri pun
mengambil tiga eksemplar majalah lagi, kemudian berlari ke luar ruang menuju
tempat parkir motor di mana Bundanya telah siap mengantarkannya pulang ke
rumah.
Ibu Ratnawati , sang bunda Fachri
agak heran kenapa sang buah hatinya membawa majalah hingga empat eksemplar.
“ Fachri, untuk apa majalah
sebanyak itu kamu bawa? ,” tanya bunda Fachri .
“ Buat Pak De satu buat Eyang Ti
( eyang putrid) satu.” Jawab Fachri sambil menyerahkan semua majalah kepada
bundanya.
“ Memangnya di dalam majalah ini
ada apanya ?” tanya Bunda Fachri lagi.
“ Ada aku,” jawab Fachri singkat.
Bunda Fachri pun agak penasaran, kemudian
dibukanya lembar demi lembar halaman majalah Sahabat biMBA itu.
“ Ada karangan Fachri, mama”,
Bunda Dona mendekat sambil menunjukan halaman
majalah Sahabat biMBA yang terpampang
foto dan karangan karya Fachri.
Bunda Fachri dan Bunda Dona pun
tertawa senang hampir bersamaan.
Menurut Bunda Fachri dimuatnya
hasil karangan Fachri pada majalah Sahabat biMBA edisi Oktober 2015 merupakan
hadiah ulang tahun terbaik dan terbesar bagi
permata hatinya itu.
Fachri berpose dengan Bundanya
Halaman majalah yang memuat hasil
kaya Fachri tersebut sudah discan kemudian diletakan dalam bingkai yang cukup
besar dan indah. Selanjutnya karanganan dalam bingkai tersebut dipampang pada
dinding di ruang tamu rumah keluarga Fachri. ( Wy)
Rabu, 16 September 2015
Jalan Sehat dan Lomba Agustusan di biMBA-AlUEO Unit Belly Pekayon
Barisan anak biMBA saat jalan sehat menelusuri jalan Belly Raya
Jalan Belly Raya yang memang
sudah padat karena berfungsi juga sebagai pasar, pagi ini menjadi tambah padat.
Kendaraan roda empat maupun dua terpaksa berjalan merayap. Anak-anak biMBA dari
unit Belly Pekayon berjalan berbaris dengan arahan dari Ibu Tyas, motivator
mereka. Sesekali di sela-sela lagu yang dinyanyikannya, Bu Tyas memberi aba-aba
kepada murid-muridnya untuk berjalan tetap di jalur yang telah dibatasi dengan
tali rapiah yang dipegang oleh para motivator atau pun orangtua murid yang ikut
membantu di kedua ujungnya.
Tampak anak-anak begitu ceria
menyanyikan lagu-lagu wajib nasional yang dipandu oleh Bu Tyas. Tidak kurang
dari lima-puluh lima anak ikut dalam kegiatan jalan sehat ini. Route yang
ditempuh juga tidak jauh, mulai dari depan biMBA-AlUEO menelusuri jalan Belly
I, lalu belok kekiri menelusuri jalan Belly Raya, melewati para pedagang di
sisi kanan-kirinya. Sebelum barisan tiba di jalan menuruni, Bu Tyas memberi
aba-aba kepada barisan untuk balik kanan dan kembali menuju biMBA-AlUEO.
Sementara anak-anak biMBA berjalan dalam barisan, motivator lainnya membagikan
brosur kepada siapa saja yang ditemui.
Tanggapan dari para penerima
brosur cukup baik, rata-rata mereka mengajukan beberapa pertanyaan kepada para
motivator yang memberi brosur tersebut dan sempat terjadi pembicaraan yang
ringan. Sementara itu barisan terus menelusuri jalan Belly Raya. Tak butuh
waktu yang lama barisan anak-anak biMBA pun tiba di halaman unit biMBA-AlUEO
Belly Pekayon. Bingkisan yang berisi snack dan minuman air mineral pun
dibagikan oleh beberapa motivator kepada anak-anak biMBA.
Seusai istirahat dan menikmati
snack, acara dilanjutkan dengan senam Gemu Fa Mi Re oleh Kepala Unit dan para
motivator di atas panggung. Kemudian Chiken
Dance pun dilakukan oleh semua
peserta termasuk para orangtua murid yang dipandu oleh Bu Tyas. Acara berlanjut dengan hiburan dan berbagai lomba yang diikuti oleh anak-anak maupun orangtua
murid, seperti pentas baca ,baca puisi ,lomba
makan krupuk, lomba membawa klereng dengan sendok dan memindahkan bendera untuk anak-anak ,
sementara untuk orangtua murid ada lomba bakiak beregu dan tarian balon.
Acara yang diselenggarakan pada
hari Minggu, 30 Agustus 2015 ini diakhiiri dengan pembagian hadiah bagi para
pemenang baik anak-anak maupun orangtua murid. Menurut Kepala Unit , Bunda Lina
: acara seperti ini akan rutin dilaksanakan setahun sekali
sebagai perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Meskipun acara ini dikemas secara sederhana, namun cukup menciptakan suasana gembira, bahkan
penanpilan badut sulap pun cukup memancing gelak tawa anak-anak dan orangtua
murid serta semua yang hadir. (Wy)
Bunda Lina beserta para motivatornya melakukan senam Gemu Fa Mi Re
Menyanyikan lagu Hari Merdeka, anak-anak begitu bersemangat.
Lomba Membawa Kelereng dengan sendok
Bu Juwita memberi aba-aba lomba membawa kelereng dengan sendok.
Penampilan Badut Sulap yang cukup memancing gelak tawa.
Bunda Lina tengah memandu peserta pentas baca
Penampilan murid saat pentas baca.
Mitra biMBA
Foto bersama seusai penyerahab hadiah kepada para juara.
Sabtu, 25 Juli 2015
Aliya Sakina Murdoko Murid biMBA-AlUEO Unit Sedap Malam
Pelukis Cilik Kaliber Internasional
Aliya dengan lukisan kebanggaannya
Peran aktif orangtua dalam
mendorong, memberi semangat dan arahan dengan penuh kasih sayang kepada
anak-anak mereka tentu akan menghasilkan perkembangan yang baik bagi
anak-anak itu sendiri. Salah satu contoh
yang telah dilakukan oleh Aprilina Diana
Indriani, beliau adalah ibu dari Aliya Sakina Murdoko, murid biMBA-AlUEO unit
Sedap Malam, Malang , Jawa Timur. Ibu Aprilina Diana Indriani selalu bersemangat dan penuh kasih sayang
membimbing dan memberi arahan kepada putrinya. Beliau memberi kegiatan positif
untuk mengalihan kebiasaan Aliya bermain gadget dan menonton televisi kepada kegiatan
yang lebih kreatif , yaitu melukis. Awalnya ibu Aprilina memasukan Aliya ke
satu sanggar mewarnai sebelum masuk ke biMBA-AlUEO, kemudian dilanjutkan ke
kursus melukis dan tetap di biMBA-AlUEO. Konsistensi Ibu Aprlina membuahkan
hasil, pada bulan Mei 2015 sebuah kabar gembira datang dari kontes melukis Junior Art Contest 2015, India bahwa
lukisan “Beautiful Tree” yang telah
dikirimkan dinyatakan masuk nominasi.
Aliyah Sakina Murdoko adalah
putri dari Bapak Hardia Murdoko dan Ibu
Aprilina Dian Indriani masuk ke biMBA –AlUEO Unit Sedap Malam, kota Malang,
Jawa Timur pada tahun 2013. Saat ini Aliyah duduk di level IV. Sebelum masuk ke biMBA, gadis kecil yang
bercita-cita menjadi dokter ini oleh ibunya telah dimasukan pada sanggar
mewarnai. Hal ini dilakukan untuk mengalihkan dari kebiasaan Aliyah yang sering
bermain gadget dan menonton televisi Upaya Ibu Aprilina memang membuahkan
hasil, Aliyah menemukan kegiatan yang sangat menyenangkan apalagi setelah di
biMBA kegiatan mewarnai pun memang ada sehingga kegiatan mewarnai dapat
berlanjut, di samping itu Aliya juga memiliki kegiatan lain seperti mengarang.
“ Karangannya juga bagus,” kata salah satu motivator.
Pada bulan Februari 2015 Aliya
dipindahkan dari sanggar mewarnai ke sebuah lembaga kursus melukis. “Melukis
memberikan keleluasaan dan kebebasan dalam berkreasi, menggores, mencoret,
menggaris atau pun mewarnai ,” kata Ibu Aprilina memberi alasan saat ditanya
oleh tim redaksi majalah Sahabat biMBA saat berkunjung ke biMBA-AlUEO Unit
Sedap Malam beberapa waktu lalu.
Berawal dari sebuah Harian Pagi “
SURYA” tertanggal 29 Mei 2015 yang memuat berita mengenai prestasi yang telah
diraih oleh Aliya Sakina Murdoko di kontes melukis “ Junior Art Contes” dan
rencana mengirimkan karyanya ke London dan Berlin, maka redaksi majalah Sahabat
biMBA pun mengirimkan salah satu kontributor
daerah Malang untuk mencari lebih luas data dari nara sumbernya langsung
, yaitu ke unit Sedap Malam.
“Yang terpenting Aliya senang
melakukannya (melukis), kami sebagai pembimbing bermain sambil belajar selama
di dalam kelas juga ikut senang dan selalu berusaha menyemangati,” kata Bunda
Dewi Wulandari, kepala Unit biMBA-AlUEO Sedap Malam saat ditanya oleh tim
redaksi soal kegiatan dan prestasi Aliya. (Wy)
Aliya dengan piagam kebanggaannya di koran
KU dan para motivator
Aliya di dalam kelas
Selasa, 07 Juli 2015
Sungkeman Menjelang Pelepasan
Seorang murid tengah sungkem
Tradisi sungkeman biasa dilakukan
oleh suku dari tanah Jawa, baik di Jawa
Barat, Tengah dan Timur. Biasanya dilakukan secara sakral di mana seorang anak bersimpuh dipanggkuan orangtuanya
atau yang dituakan untuk meminta maaf atau restu.
Kali ini prosesi sungkeman
dilaksanakan oleh murid-murid, lulusan level
IV biMBA-AlUEO Unit Meruya
Selatan kepada Kepala Unit mereka, Bunda Hj. Cucu Mulyati.
Prosesi sungkeman diawali dengan Bunda
Hj. Cucu Mulyati duduk di kursi di atas panggung, murid-murid lulusan level
IV berbaris di kanan bawah panggung. Satu persatu murid dipanggil untuk
sungkeman oleh MC, Kak Riema. Satu persatu murid melaksanakan sungkeman, duduk
bersimpuh dipangkuan Bunda Cucu diiringi suara Kak Tian melantunkan lagu
“Bunda” ciptaan Melly Guslaow.
Suasana yang semula semarak kini
perlahan menjadi haru. Setiap murid yang bersimpuh tak butuh waktu lama
langsung bergulir air matanya membasahi pipi. Bahkan ada seorang anak murid
perempuan belum lagi naik panggung apalagi bersimpuh sudah menangis. Air
matanya berderai, pipinya pun basah. Beberapa kali ia mencoba mengelapnya
dengan tissue tetapi air matanya pun terus saja berderai. Alunan musik dan
suara Kak Tian yang membawakan lagu “Bunda”
terus saja menarik perasaan haru. Suasana haru memang melarutkan
perasaan bukan saja bagi murid dan guru-gurunya, tetapi juga orangtua murid dan
semua yang hadir. Mereka seakan tak kuasa membendung air mata. Akhir tumpah
jua.
Masing-masing murid setelah
mendengar pesan dan nasihat yang disampaikan oleh Bunda Cucu dengan cara
berbisik, kemudian berdiri di belakang. Setelah seluruh murid lulusan level IV
mendapatkan gilirannya , mereka pun berangkulan dengan kepala unit dan para
motivatornya. Begitu mengharukan. Bahkan saat alunan lagu “Bunda” selesai
dilantunkan oleh Kak Tian, suasana haru masih menyelimuti .
Menurut Kepala Unit biMBA Meruya
Selatan, Bunda Cucu sungkeman adalah salah satu acara dari sederet acara ,
seperti pentas baca, tari-tarian, pembacaan puisi, vocal grup yang ini sengaja
ditampilkan sebelum prosesi pelepasan lulusan level IV dilaksanakan.Tujuannya
agar murid-murid yang sebentar lagi akan meninggalkan biMBA akan tetap
mengingat jasa para gurunya yang dengan tulus ikhlas serta rasa kasih sayang
telah membimbing mereka selama ini. Sementara itu jumlah lulusan level IV tahun
ini sebanyak lima belas anak dari seratus lima murid yang ada. (Wy)
Murid ini pun tak sanggup membendung air matanya.
Mengerumuni KepalaUnit
Persiapan foto di atas panggung
Foto bersama
Kamis, 02 Juli 2015
Sambutan Kepala Unit biMBA-AlUEO Meruya Selatan
Puji syukur ke hadirat Allah SWT,
Tuhan seru sekalian alam, atas segala nikmat dan karunia-Nya. Salam serta
shalawat semoga Allah sampaikan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW,
kepada seluruh keluarga, sahabat dan para pengikut setianya, mudah-mudahan kita
termasuk di dalamnya.
Rasa terima kasih , saya
sampaikan kepada seluruh orangtua/wali murid atas segala dukungan,saran dan
masukan sehingga bukan saja acara namun juga seluruh kegiatan belajar dan
mengajar yang terselenggara di biMBA-AlUEO selama ini.
Terima kasih pun , saya sampaikan
kepada seluruh rekan-rekan motivator, para ibu guru yang telah mencurahkan
segenap perhatian, waktu dan tenaga dalam setiap penyelenggaraan kegiatan
termasuk kegiatan hari ini, yaitu Wisuda dan Pentas Baca.
Ijinkan pula saya menyampaikan
terima kasih kepada Bapak dan Ibu mitra yang telah merestui dan mendukung
kegiatan dan penyelenggaraan acara ini.
Tak lupa pula saya sampaikan rasa
terima kasih kepada lingkungan, baik Bapak RT, Bapak RW dan seluruh staf, juga
para tetangga kanan kiri yang telah
dengan suka rela memberikan ijin dan membantu langsung atau atau pun tak
langsung terselenggaranya acara ini.
Meskipun saya sebutkan di belakang,
namun saya tetap tak lupa untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada
perwakilan kantor pusat dan seluruh kru majalah Sahabat biMBA dan biMBA TV yang
telah hadir dan memberi dorongan serta semangat kepada kami untuk
menyelenggarakan acara ini.
Bapak-Ibu para hadirin, Pentas
Baca dan Wisuda. Tujuan penyelenggaraan wisuda adalah penghargaan bagi
anak-anak kita yang telah menenpuh bimbingan selama ini. Mereka anak-anak kita
telah membuktikan kepada kita, para orangtua bahwa mereka pantas mendapat
penghargaan ini.
Selanjutnya tujuan
penyelenggaraan ini adalah menanamkan keinginan melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi sampai mereka, anak-anak kita menerima penghargaan
seperti ini, yaitu wisuda di tinggkat sarjana kelak. Namun begitu kesarjanaan
yang mereka terima nantinya, tidak membuat mereka berhenti belajar. MINAT
belajar yang telah kita, para guru dan orangtua/wali murid tanamkan
tumbuh-kembangkan sejak mereka berusia dini di biMBA-AlUEO akan membuat mereka
terus –menerus menuntut ilmu, seperti visi biMBA-AlUEO itu sendiri; Menciptakan
Generasi Pembelajar Mandiri Sepanjang Hayat. Sehingga mereka menjadi manusia
yang berguna, bermanfaat bagi dirinya sendiri, orangtua, lingkungan, bangsa dan
negara serta agamanya.
Bapak, Ibu orangtua/wali murid,
kita sama-sama mengharapkan agar MINAT belajar yang dibimbing saat di
biMBA-AlUEO akan terus bertumbuh dan berkembang dalam tiap jenjang
pendidikannya.
Bapak, Ibu orangtua/wali murid
dan para hadirin, kami para motivator, para guru memohon maaf, jika selama kami
membimbing mereka dan penyelenggaraan acara ini ada hal-hal yang tidak berkenan
di hati. Kami telah berupaya semaksimal mungkin, terus-menerus melakukan
perbaikan untuk memberikan pelayanan yang terbaik.
Kami kepala unit dan motivator,
para guru mengucapkan ; Selamat atas Wisuda kepada anak-anak kami dan selamat
jalan untuk menempuh jenjang pendidikan berikutnya. Kalian anak-anak kami telah
mengisi kehidupan kami selama ini, tentu banyak sekali keceriaan dan
kebahagiaan. Kalian boleh datang dan menemui guru-guru di sini, kapan saja
kalian mau.
Sekali lagi, atas nama pribadi
dan biMBA-AlUEO Unit Meruya Selatan, saya ucapkan “ SELAMAT ATAS WISUDA DAN MENEMPUH JENJANG PENDIDIKAN BERIKUTNYA.” Doa
dan kasing sayang kami senantiasa menyertai kalian di manapun kalian berada.
Akhirul Kalam, Billahi taufiq wal
hidayah, wa alfu minkum wassalamu alaikum
warahmatullahi wabarakaatuh.
Rabu, 01 Juli 2015
Membuat Bingkai Lukisan dari Korek Api
Hasil Karya Terbaik
Secara umum orang membuat bingkai
lukisan dari bahan dasar kayu atau logam yang dibentuk sedemikian rupa. Namun
tidak demikian di biMBA-AlUEO Unit Belly
Pekayon. Saat redaksi mengadakan kunjungan , para orangtua/wali murid sedang
membuat bingkai lukisan berbahan dasar kertas karton dan batang korek api,
sementara anak-anak mereka tengah asyik mewarnai gambar. Kegiatan tersebut
adalah bagian dari Pentas Baca dan Seni Kreatiftas yang diselenggarakan oleh
biMBA-AlUEO Unit Belly Pekayon pada Sabtu, 9 Mei 2015.
Anak dan orangtua/wali murid
merupakan satu tim di dalam lomba tersebut, di mana anak menyelesaikan mewarnai
gambar dan orangtua mereka membuat
bingkainya. Bahan dasar pembuatan bingkai tersebut adalah kertas karton yang
agak tebal, batang korek api dan tentu saja lem sebagai perekatnya. Kertas
karton yang disediakan oleh panitia sudah disesuaikan dengan ukuran kertas
mewarnai, orangtua/wali murid tinggal menempelkan batang korek api ditepi
kertas karton sesuai kreatifitas masing-masing, meskipun panitia memberi
contoh, namun tidak mengiikat. Hasil kerja tim ini tampak begitu bagus,
terutama beberapa yang berhasil menjadi juara.
Kegiatan ini ternyata ampuh
mengatasi intervensi orangtua/wali murid terhadap kegiatan lomba mewarnai yang
biasanya terjadi. Barangkali karena rasa kasih sayang membuat orangtua/wali
murid tidak ingin hasil karya buah hati mereka tampak kurang bagus, meskipun
panitia seringkali mengingatkan agar anak diberi kebebasan dalam menentukan pewarnaan,
namun mereka tak jarang memberikan
instruksi-instruksi dari luar arena mewarnai kepada anaknya, seperti warna yang
cocok untuk benda tertentu. Instruksi-instruksi seperti inilah yang sering
menimbulkan kebisingan yang cukup mengganggu peserta lain, apalagi jika
kegiatan lomba mewarnai bersamaan waktunya dengan pentas baca.
Namun tujuan lomba ini bukanlah
cuma sekedar menghindari ikut campur tangan dari orangtua/ wali murid terhadap
kreatifitas anak mereka, tetapi justru agar terjalin kerjasama di antara
orangtua/wali dengan putra-putrinya. Sehingga keakraban dan kasih sayang makin
terwujud. Hal ini disampaikan oleh Ibu Lina, kepala unit biMBA-AlUEO Belly
Pekayon saat terjadi dialog ringan dengan redaksi.
Hal senada disampaikan oleh salah
satu orangtua dari murid bernama Nazneen Maritza Putri, saat testimony di atas
panggung, bahwa lomba membuat bingkai dan mewarnai gambar akan makin mempererat
rasa saling membantu dan mengasihi di antara orangtua dan anak, sementara
pentas baca dapat memupuk dan meningkatkan rasa percaya diri anak tampil di
hadapan orang banyak.
Acara Pentas Baca dan Seni
ini, tidak hanya diisi dengan pentas
baca dan lomba membuat bingkai dari korek api dan mewarnai gambarn saja , tetapi
juga disajikan tari-tarian kreasi , paduan suara, senam pinguin, chiken
dance , sambutan –sambutan,
testimony orangtua/wali murid juga
penyerahan hadiah kepada juara lomba serta piala dan bingkisan bagi setiap
peserta.(Wy)
Hiburan tarian kreasi
Mendadak oratua murid menjadi wartawan
Semangat dan menikmati menempel korek api
Tahap persiapan pembuatan bingkai
Pertunjukan sulap
Senam pinguin
Berita dalam majalah
Sabtu, 16 Mei 2015
Penampilan Burung Langka
Satu tim dari Taman Burung ,
Taman Miniatur Indonesia Indah (TMII) menghadirkan tiga burung yang dapat
dikatakan langka dan memang dilindungi, tampil di atas panggung. Ketiga burung
tersebut adalah jenis kakatua, enggang dan macao. Ibu Susi, mitra biMBA-AlUEO
Unit Kramat Kosambi menyampaikan bahwa kehadiran ketiga burung yang cukup
menarik perhatian itu tidak semata sebagai hiburan namun juga pengetahuan bagi peserta
acara.
Tim dari Taman Burung
menyampaikan kepada para peserta perihal asal usul , habitat asli dan tentu
makanan dari masing-masing ketiga burung tersebut. Burung-burung itu tampak
begitu jinak . tidak ada satu pun yang salah satu kakinya dirantai. Burung-burung
tersebut bertengger pada salah satu lengan masing-masing “pawangnya” .
Seusai penjelasan perihal burung-burung.
Peserta acara dipersilakan berfoto bersama burung secara bergantian. Berbagai
ekspresi dari anak-anak biMBA-AlUEO tampak saat awal-awal akan berfoto bersama
unggas –unggas cantik itu. Ada yang langsung berani, namun tak sedikit juga
yang agak takut-takut.
Penampilan dari tim Taman
Burung merupakan salah satu acara dari
rangkaian acara Pentas Baca biMBA-AlUEO Unit Kramat Kosambi yang digelar pada
Sabtu, 2 Mei 2015. Sederet acara lain adalah lomba mewarnai, lomba foto, pentas
baca, penampilan tari daerah Betawi, minum susu bersama dari sponsor dan
lain-lain.
Menurut Ibu Susi, jumlah peserta
acara sebanyak 160 anak tidak saja dari murid-murid biMBA-AlUEO Unit Kramat
Kosambi, tapi juga ada dari murid-murid unit biMBA-AlUEO lain, seperti unit
Cipinang Muara, Saharjo dan beberapa PAUD dan TK sekitar lingkungan. Untuk menampung
peserta sejumlah itu yang juga didampingi orangtua/ wali nya, maka Bu Susi
bersama seluruh motivator dan orangtua/wali murid menyiapkan tenda berukuran
tiga puluh enam kali lima meter. Sehingga jalan di depan unit biMBA-AlUEO
Kramat Kosambi memang harus ditutup. Menurut Ibu Susi lagi panitia menyediakan
hadiah bukan saja piala juara dan peserta tapi juga hadiah hiburan lainnya
seperti voucher gratis masuk ke Taman Burung dan Istana Anak di Taman Miniatur
Indonesia Indah. (Wy)
Bukan Pawang Burung
Kak Niken dan Kak Tian sedang membawakan acara
Serius mewarnai
Pentas baca
Sambutan dari perwakilan kantor pusat
Penampilan tarian daerah
Seorang intruktur tengah memberi paparan
Awalnya agak takut , tapi kemudian malah asyik
Antusias memperhatikan penjelasan soal burung
Siap diperebutkan
Simulasi Pemadaman Kebakaran
Semprotkan terus agar padam apinya
Mereka menggenakan seragam anti
api Dinas Pemadam Kebakaran. Mereka
menyemprotkan air dari selang ke suatu titik tujuan. Para anggota pemadam
kebakaran memberi aba-aba untuk tetap memegang slang air pemadam dengan benar. Mereka
anak-anak berusia antara tiga sampai enam tahun. Sementara itu para motivator
memeberi semangat kepada anak didiknya.
Mereka adalah murid-murid biMBA-AlUEO Unit Tipar Cakung yang tengah
mengikuti simulasi pemadaman kebakaran di markas Dinas Kebakaran Jakarta Utara.
Menurut Kepala Unit biMBA-AlUEO
Unit Tipar Cakung, Ibu Herlina Al Ma’mun saat diwawancari oleh tim majalah
Sahabat biMBA, bahwa atas persetujuan mitra unit Tipar Cakung dan para
orangtua/wali murid dirinya mengajukan permohonan kegiatan simulasi pemadaman
kebakaran kepada pihak Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara. Beberapa
hari setelah permohonan diajukan Ibu Herlina mendapat jawaban dari pihak Suku
Dinas Pemadam Kebakaran dan sekaligus penentuan hari, tanggal dan waktu
pelaksanaan simulasi.
Sesuai hari, tanggal dan waktu
yang telah ditentukan yaitu Selasa, 21 April 2015 bertepatan dengan peringatan
Hari Ibu Kita Kartini, jam 08.00 WIB dengan menumpang dua bus metro mini
sebanyak tujuh puluh anak didampingi
oleh orangtua/ wali masing-masing tiba di halaman markas Dinas Pemadam
Kebakaran. Mereka langsung dipandu oleh seorang instruktur dari Dinas Pemadam
Kebakaran memasuki ruang kelas. Bapak Sumarno, salah satu komandan regu selaku
instruktur memberi penjelasan mengenai manfaat dan bahaya api serta cara
mengatasinya secara benar dan sederhana.
Selesai penjelasan di dalam
kelas, murid-murid pun diajak ke garasi mobil pemadam kebakaran untuk menerima penjelasan
berbagai peralatan pemadam termasuk juga kendaraan. Kemudian anak-anak secara
bergantian diberi kesempatan untuk melakukan simulsi pemadaman dengan
menggunakan selang dengan ujung penyemprotan air. Setiap anak yang menerima
giliran simulasi menggenakan pakaian anti api yang disediakan oleh pihak
pemadam dengan ukuran anak-anak. Pihak pemadam menyiapkan dua selang untuk
simulasi. Setiap selang digunakan oleh lima anak secara bergantian pula. Semua anak mendapat giliran.
Rangkaian acara berikutnya adalah
naik kendaraan pemadam dan berkeliling halaman markas pemadam kebakaran. Dua
kendaraan pemadam sekaligus digunakan secara bersamaan. Karena ruang di dalam
kendaraan terbatas, maka anak-anak pun bergiliran juga menaikinya.
Sebagai akhir seluruh rangkaian kegiatan simulasi murid-murid pun dikumpulkan ditengah
halaman tak ketinggalan kepala unit berikut dua motivator yaitu ibu Aslikhah
dan ibu Tuti Lestari ikut serta.
Kemudian dua anggota pemadam kebakaran menyemprotkan air dari selang ke udara.
Curahan air layaknya hujan pun turun membasahi anak-anak dan kepala unit serta
dua motivatornya. Mereka pun berjingkrang gembira. Walaupun hari begitu terik
namun air pemadam cukup menyejukan. (Wy)
Mandi Bareng
Siap berangkat...
Bu Guru juga ikut mandi bareng
Pak Komandan sedang menghitung pasukannya
Pembagian costum anti api
Armada siap berangkat
Hayo padamkan api
Siap terima arahan
Langganan:
Postingan (Atom)