Senin, 19 Oktober 2015

Hadiah Ulang Tahun Terbesar dan Terindah

Fachri Septiangga Rahman

Fachri  Septiangga Rahman murid level  empat biMBA-AlUEO Unit Angsana baru saja menginjak usia enam tahun beberapa waktu yang lalu. Ulang tahun yang ke-6 ini , Fachri mendapat hadiah ulang tahun yang cukup mengejutkan sekaligus menggembirakan hatinya. Fachri sampai berlari dari dalam kelas ke  tempat parkir motor dengan membawa empat eksemplar majalah Sahabat biMBA edisi Oktober 2015.” Majalah ini buat Pak De dan Eyang Ti (Eyang Putri, maksudnya), begitu kata Bu Dona , KU biMBA-AlUEO Angsana menggambarkan kehebohan anak bimbingnya itu.

Dua hari sebelumnya Fachri berulang tahun yang ke-6, dan pagi itu seperti biasanya dengan diantar oleh bundanya Fachri ke biMBA-AlUEO Unit Angsana, Jl. Angsana 3 No: 12 Rt.0015/07 Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Hari itu memang Fachri ada kelas. Selepas bubaran kelas, Fachri mendekati Bunda Dona, Kepala Unit. Fachri menanyakan majalah Sahabat biMBA edisi terbaru, Oktober 2015. Begitu diterima majalah tersebut, Fachri n membuka halaman demi halaman.  Tanpa disadari oleh Bunda Dona, Fachri pun mengambil tiga eksemplar majalah lagi, kemudian berlari ke luar ruang menuju tempat parkir motor di mana Bundanya telah siap mengantarkannya pulang ke rumah.

Ibu Ratnawati , sang bunda Fachri agak heran kenapa sang buah hatinya membawa majalah hingga empat eksemplar.

“ Fachri, untuk apa majalah sebanyak itu kamu bawa? ,” tanya bunda Fachri .

“ Buat Pak De satu buat Eyang Ti ( eyang putrid) satu.” Jawab Fachri sambil menyerahkan semua majalah kepada bundanya.

“ Memangnya di dalam majalah ini ada apanya ?” tanya Bunda Fachri lagi.

“ Ada aku,” jawab Fachri singkat.

 Bunda Fachri pun agak penasaran, kemudian dibukanya lembar demi lembar halaman majalah Sahabat biMBA itu.

“ Ada karangan Fachri, mama”, Bunda Dona mendekat sambil menunjukan halaman  majalah Sahabat biMBA yang terpampang  foto  dan karangan  karya Fachri.

Bunda Fachri dan Bunda Dona pun tertawa senang hampir bersamaan.
Menurut Bunda Fachri dimuatnya hasil karangan Fachri pada majalah Sahabat biMBA edisi Oktober 2015 merupakan hadiah ulang tahun terbaik dan terbesar bagi  permata hatinya itu.

Fachri berpose dengan Bundanya


Halaman majalah yang memuat hasil kaya Fachri tersebut sudah discan kemudian diletakan dalam bingkai yang cukup besar dan indah. Selanjutnya karanganan dalam bingkai tersebut dipampang pada dinding di ruang tamu rumah keluarga Fachri. ( Wy) 



Rabu, 16 September 2015

Jalan Sehat dan Lomba Agustusan di biMBA-AlUEO Unit Belly Pekayon

Barisan anak biMBA saat jalan sehat menelusuri jalan Belly Raya

Jalan Belly Raya yang memang sudah padat karena berfungsi juga sebagai pasar, pagi ini menjadi tambah padat. Kendaraan roda empat maupun dua terpaksa berjalan merayap. Anak-anak biMBA dari unit Belly Pekayon berjalan berbaris dengan arahan dari Ibu Tyas, motivator mereka. Sesekali di sela-sela lagu yang dinyanyikannya, Bu Tyas memberi aba-aba kepada murid-muridnya untuk berjalan tetap di jalur yang telah dibatasi dengan tali rapiah yang dipegang oleh para motivator atau pun orangtua murid yang ikut membantu di kedua ujungnya.

Tampak anak-anak begitu ceria menyanyikan lagu-lagu wajib nasional yang dipandu oleh Bu Tyas. Tidak kurang dari lima-puluh lima anak ikut dalam kegiatan jalan sehat ini. Route yang ditempuh juga tidak jauh, mulai dari depan biMBA-AlUEO menelusuri jalan Belly I, lalu belok kekiri menelusuri jalan Belly Raya, melewati para pedagang di sisi kanan-kirinya. Sebelum barisan tiba di jalan menuruni, Bu Tyas memberi aba-aba kepada barisan untuk balik kanan dan kembali menuju biMBA-AlUEO. Sementara anak-anak biMBA berjalan dalam barisan, motivator lainnya membagikan brosur kepada siapa saja yang ditemui.

Tanggapan dari para penerima brosur cukup baik, rata-rata mereka mengajukan beberapa pertanyaan kepada para motivator yang memberi brosur tersebut dan sempat terjadi pembicaraan yang ringan. Sementara itu barisan terus menelusuri jalan Belly Raya. Tak butuh waktu yang lama barisan anak-anak biMBA pun tiba di halaman unit biMBA-AlUEO Belly Pekayon. Bingkisan yang berisi snack dan minuman air mineral pun dibagikan oleh beberapa motivator kepada anak-anak biMBA.

Seusai istirahat dan menikmati snack, acara dilanjutkan dengan senam Gemu Fa Mi Re oleh Kepala Unit dan para motivator di atas panggung. Kemudian Chiken Dance  pun dilakukan oleh semua peserta termasuk para orangtua murid yang dipandu oleh Bu Tyas. Acara berlanjut dengan hiburan dan berbagai lomba yang diikuti oleh anak-anak maupun orangtua murid, seperti  pentas baca ,baca puisi ,lomba makan krupuk, lomba membawa klereng dengan sendok dan  memindahkan bendera untuk anak-anak , sementara untuk orangtua murid ada lomba bakiak beregu dan tarian balon.

Acara yang diselenggarakan pada hari Minggu, 30 Agustus 2015 ini diakhiiri dengan pembagian hadiah bagi para pemenang baik anak-anak maupun orangtua murid. Menurut Kepala Unit , Bunda Lina : acara seperti ini akan rutin dilaksanakan setahun sekali sebagai perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Meskipun acara ini  dikemas secara sederhana, namun cukup menciptakan suasana gembira, bahkan penanpilan badut sulap pun cukup memancing gelak tawa anak-anak dan orangtua murid serta semua yang hadir. (Wy)

Bunda Lina beserta para motivatornya melakukan senam Gemu Fa Mi Re


Menyanyikan lagu Hari Merdeka, anak-anak begitu bersemangat.


Lomba Membawa Kelereng dengan sendok


Bu Juwita memberi aba-aba lomba membawa kelereng dengan sendok.



Penampilan Badut Sulap yang cukup memancing gelak tawa.


Bunda Lina tengah memandu peserta pentas baca


Penampilan murid saat pentas baca.


Mitra biMBA



Foto bersama seusai penyerahab hadiah kepada para juara.








Sabtu, 25 Juli 2015

Aliya Sakina Murdoko Murid biMBA-AlUEO Unit Sedap Malam


 Pelukis Cilik Kaliber Internasional


Aliya dengan lukisan kebanggaannya

Peran aktif orangtua dalam mendorong, memberi semangat dan arahan dengan penuh kasih sayang kepada anak-anak mereka tentu akan menghasilkan perkembangan yang baik bagi anak-anak  itu sendiri. Salah satu contoh yang telah dilakukan oleh  Aprilina Diana Indriani, beliau adalah ibu dari Aliya Sakina Murdoko, murid biMBA-AlUEO unit Sedap Malam, Malang , Jawa Timur. Ibu Aprilina Diana Indriani  selalu bersemangat dan penuh kasih sayang membimbing dan memberi arahan kepada putrinya. Beliau memberi kegiatan positif untuk mengalihan kebiasaan Aliya bermain gadget dan menonton televisi kepada kegiatan yang lebih kreatif , yaitu melukis. Awalnya ibu Aprilina memasukan Aliya ke satu sanggar mewarnai sebelum masuk ke biMBA-AlUEO, kemudian dilanjutkan ke kursus melukis dan tetap di biMBA-AlUEO. Konsistensi Ibu Aprlina membuahkan hasil, pada bulan Mei 2015 sebuah kabar gembira datang dari kontes melukis Junior Art Contest 2015, India bahwa lukisan “Beautiful Tree” yang telah dikirimkan  dinyatakan masuk nominasi.

Aliyah Sakina Murdoko adalah putri dari Bapak Hardia  Murdoko dan Ibu Aprilina Dian Indriani masuk ke biMBA –AlUEO Unit Sedap Malam, kota Malang, Jawa Timur pada tahun 2013. Saat ini Aliyah duduk di level  IV. Sebelum masuk ke biMBA, gadis kecil yang bercita-cita menjadi dokter ini oleh ibunya telah dimasukan pada sanggar mewarnai. Hal ini dilakukan untuk mengalihkan dari kebiasaan Aliyah yang sering bermain gadget dan menonton televisi Upaya Ibu Aprilina memang membuahkan hasil, Aliyah menemukan kegiatan yang sangat menyenangkan apalagi setelah di biMBA kegiatan mewarnai pun memang ada sehingga kegiatan mewarnai dapat berlanjut, di samping itu Aliya juga memiliki kegiatan lain seperti mengarang. “ Karangannya juga bagus,” kata salah satu motivator.

Pada bulan Februari 2015 Aliya dipindahkan dari sanggar mewarnai ke sebuah lembaga kursus melukis. “Melukis memberikan keleluasaan dan kebebasan dalam berkreasi, menggores, mencoret, menggaris atau pun mewarnai ,” kata Ibu Aprilina memberi alasan saat ditanya oleh tim redaksi majalah Sahabat biMBA saat berkunjung ke biMBA-AlUEO Unit Sedap Malam beberapa waktu lalu.
 
Berawal dari sebuah Harian Pagi “ SURYA” tertanggal 29 Mei 2015 yang memuat berita mengenai prestasi yang telah diraih oleh Aliya Sakina Murdoko di kontes melukis “ Junior Art Contes”  dan rencana mengirimkan karyanya ke London dan Berlin, maka redaksi majalah Sahabat biMBA pun mengirimkan salah satu kontributor  daerah Malang untuk mencari lebih luas data dari nara sumbernya langsung , yaitu ke unit Sedap Malam.


“Yang terpenting Aliya senang melakukannya (melukis), kami sebagai pembimbing bermain sambil belajar selama di dalam kelas juga ikut senang dan selalu berusaha menyemangati,” kata Bunda Dewi Wulandari, kepala Unit biMBA-AlUEO Sedap Malam saat ditanya oleh tim redaksi soal kegiatan dan prestasi Aliya. (Wy)


Aliya dengan piagam kebanggaannya di koran



KU dan para motivator


Aliya di dalam kelas



Selasa, 07 Juli 2015

Sungkeman Menjelang Pelepasan

Seorang murid tengah sungkem

Tradisi sungkeman biasa dilakukan oleh suku dari tanah Jawa,  baik di Jawa Barat, Tengah dan Timur. Biasanya dilakukan secara sakral  di mana seorang anak bersimpuh dipanggkuan orangtuanya atau yang dituakan untuk meminta maaf atau restu.

Kali ini prosesi sungkeman dilaksanakan oleh murid-murid, lulusan level  IV  biMBA-AlUEO Unit Meruya Selatan  kepada  Kepala Unit mereka, Bunda Hj. Cucu Mulyati. Prosesi  sungkeman diawali dengan Bunda Hj. Cucu Mulyati duduk  di kursi  di atas panggung, murid-murid lulusan level IV berbaris di kanan bawah panggung. Satu persatu murid dipanggil untuk sungkeman oleh MC, Kak Riema. Satu persatu murid melaksanakan sungkeman, duduk bersimpuh dipangkuan Bunda Cucu diiringi suara Kak Tian melantunkan lagu “Bunda” ciptaan Melly Guslaow.

Suasana yang semula semarak kini perlahan menjadi haru. Setiap murid yang bersimpuh tak butuh waktu lama langsung bergulir air matanya membasahi pipi. Bahkan ada seorang anak murid perempuan belum lagi naik panggung apalagi bersimpuh sudah menangis. Air matanya berderai, pipinya pun basah. Beberapa kali ia mencoba mengelapnya dengan tissue tetapi air matanya pun terus saja berderai. Alunan musik dan suara Kak Tian yang membawakan lagu “Bunda”  terus saja menarik perasaan haru. Suasana haru memang melarutkan perasaan bukan saja bagi murid dan guru-gurunya, tetapi juga orangtua murid dan semua yang hadir. Mereka seakan tak kuasa membendung air mata. Akhir tumpah jua.

Masing-masing murid setelah mendengar pesan dan nasihat yang disampaikan oleh Bunda Cucu dengan cara berbisik, kemudian berdiri di belakang. Setelah seluruh murid lulusan level IV mendapatkan gilirannya , mereka pun berangkulan dengan kepala unit dan para motivatornya. Begitu mengharukan. Bahkan saat alunan lagu “Bunda” selesai dilantunkan oleh Kak Tian, suasana haru masih menyelimuti .

Menurut Kepala Unit biMBA Meruya Selatan, Bunda Cucu sungkeman adalah salah satu acara dari sederet acara , seperti pentas baca, tari-tarian, pembacaan puisi, vocal grup yang ini sengaja ditampilkan sebelum prosesi pelepasan lulusan level IV dilaksanakan.Tujuannya agar murid-murid yang sebentar lagi akan meninggalkan biMBA akan tetap mengingat jasa para gurunya yang dengan tulus ikhlas serta rasa kasih sayang telah membimbing mereka selama ini. Sementara itu jumlah lulusan level IV tahun ini sebanyak lima belas anak dari seratus lima murid yang ada. (Wy)

Murid ini pun tak sanggup membendung air matanya.


Mengerumuni KepalaUnit


Persiapan foto di atas panggung

Foto bersama



Kamis, 02 Juli 2015

Sambutan Kepala Unit biMBA-AlUEO Meruya Selatan


Assalamu alaikum Wr Wb.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam, atas segala nikmat dan karunia-Nya. Salam serta shalawat semoga Allah sampaikan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW, kepada seluruh keluarga, sahabat dan para pengikut setianya, mudah-mudahan kita termasuk di dalamnya.

Rasa terima kasih , saya sampaikan kepada seluruh orangtua/wali murid atas segala dukungan,saran dan masukan sehingga bukan saja acara namun juga seluruh kegiatan belajar dan mengajar yang terselenggara di biMBA-AlUEO selama ini.

Terima kasih pun , saya sampaikan kepada seluruh rekan-rekan motivator, para ibu guru yang telah mencurahkan segenap perhatian, waktu dan tenaga dalam setiap penyelenggaraan kegiatan termasuk kegiatan hari ini, yaitu Wisuda dan Pentas Baca.

Ijinkan pula saya menyampaikan terima kasih kepada Bapak dan Ibu mitra yang telah merestui dan mendukung kegiatan dan penyelenggaraan acara ini.

Tak lupa pula saya sampaikan rasa terima kasih kepada lingkungan, baik Bapak RT, Bapak RW dan seluruh staf, juga para tetangga kanan kiri yang  telah dengan suka rela memberikan ijin dan membantu langsung atau atau pun tak langsung terselenggaranya acara ini.

Meskipun saya sebutkan di belakang, namun saya tetap tak lupa untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada perwakilan kantor pusat dan seluruh kru majalah Sahabat biMBA dan biMBA TV yang telah hadir dan memberi dorongan serta semangat kepada kami untuk menyelenggarakan acara ini.

Bapak-Ibu para hadirin, Pentas Baca dan Wisuda. Tujuan penyelenggaraan wisuda adalah penghargaan bagi anak-anak kita yang telah menenpuh bimbingan selama ini. Mereka anak-anak kita telah membuktikan kepada kita, para orangtua bahwa mereka pantas mendapat penghargaan ini.

Selanjutnya tujuan penyelenggaraan ini adalah menanamkan keinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sampai mereka, anak-anak kita menerima penghargaan seperti ini, yaitu wisuda di tinggkat sarjana kelak. Namun begitu kesarjanaan yang mereka terima nantinya, tidak membuat mereka berhenti belajar. MINAT belajar yang telah kita, para guru dan orangtua/wali murid tanamkan tumbuh-kembangkan sejak mereka berusia dini di biMBA-AlUEO akan membuat mereka terus –menerus menuntut ilmu, seperti visi biMBA-AlUEO itu sendiri; Menciptakan Generasi Pembelajar Mandiri Sepanjang Hayat. Sehingga mereka menjadi manusia yang berguna, bermanfaat bagi dirinya sendiri, orangtua, lingkungan, bangsa dan negara serta agamanya.

Bapak, Ibu orangtua/wali murid, kita sama-sama mengharapkan agar MINAT belajar yang dibimbing saat di biMBA-AlUEO akan terus bertumbuh dan berkembang dalam tiap jenjang pendidikannya.

Bapak, Ibu orangtua/wali murid dan para hadirin, kami para motivator, para guru memohon maaf, jika selama kami membimbing mereka dan penyelenggaraan acara ini ada hal-hal yang tidak berkenan di hati. Kami telah berupaya semaksimal mungkin, terus-menerus melakukan perbaikan untuk memberikan pelayanan yang terbaik.

Kami kepala unit dan motivator, para guru mengucapkan ; Selamat atas Wisuda kepada anak-anak kami dan selamat jalan untuk menempuh jenjang pendidikan berikutnya. Kalian anak-anak kami telah mengisi kehidupan kami selama ini, tentu banyak sekali keceriaan dan kebahagiaan. Kalian boleh datang dan menemui guru-guru di sini, kapan saja kalian mau.

Sekali lagi, atas nama pribadi dan biMBA-AlUEO Unit Meruya Selatan, saya ucapkan “ SELAMAT ATAS WISUDA DAN MENEMPUH JENJANG PENDIDIKAN BERIKUTNYA.” Doa dan kasing sayang kami senantiasa menyertai kalian di manapun kalian berada.


Akhirul Kalam, Billahi taufiq wal hidayah, wa alfu minkum wassalamu alaikum  warahmatullahi wabarakaatuh.

Rabu, 01 Juli 2015

Membuat Bingkai Lukisan dari Korek Api

Hasil Karya Terbaik

Secara umum orang membuat bingkai lukisan dari bahan dasar kayu atau logam yang dibentuk sedemikian rupa. Namun tidak demikian  di biMBA-AlUEO Unit Belly Pekayon. Saat redaksi mengadakan kunjungan , para orangtua/wali murid sedang membuat bingkai lukisan berbahan dasar kertas karton dan batang korek api, sementara anak-anak mereka tengah asyik mewarnai gambar. Kegiatan tersebut adalah bagian dari Pentas Baca dan Seni Kreatiftas yang diselenggarakan oleh biMBA-AlUEO Unit Belly Pekayon pada Sabtu, 9 Mei 2015.

Anak dan orangtua/wali murid merupakan satu tim di dalam lomba tersebut, di mana anak menyelesaikan mewarnai gambar  dan orangtua mereka membuat bingkainya. Bahan dasar pembuatan bingkai tersebut adalah kertas karton yang agak tebal, batang korek api dan tentu saja lem sebagai perekatnya. Kertas karton yang disediakan oleh panitia sudah disesuaikan dengan ukuran kertas mewarnai, orangtua/wali murid tinggal menempelkan batang korek api ditepi kertas karton sesuai kreatifitas masing-masing, meskipun panitia memberi contoh, namun tidak mengiikat. Hasil kerja tim ini tampak begitu bagus, terutama beberapa yang berhasil menjadi juara.

Kegiatan ini ternyata ampuh mengatasi intervensi orangtua/wali murid terhadap kegiatan lomba mewarnai yang biasanya terjadi. Barangkali karena rasa kasih sayang membuat orangtua/wali murid tidak ingin hasil karya buah hati mereka tampak kurang bagus, meskipun panitia seringkali mengingatkan agar anak diberi kebebasan dalam menentukan pewarnaan, namun  mereka tak jarang memberikan instruksi-instruksi dari luar arena mewarnai kepada anaknya, seperti warna yang cocok untuk benda tertentu. Instruksi-instruksi seperti inilah yang sering menimbulkan kebisingan yang cukup mengganggu peserta lain, apalagi jika kegiatan lomba mewarnai bersamaan waktunya dengan pentas baca.

Namun tujuan lomba ini bukanlah cuma sekedar menghindari ikut campur tangan dari orangtua/ wali murid terhadap kreatifitas anak mereka, tetapi justru agar terjalin kerjasama di antara orangtua/wali dengan putra-putrinya. Sehingga keakraban dan kasih sayang makin terwujud. Hal ini disampaikan oleh Ibu Lina, kepala unit biMBA-AlUEO Belly Pekayon saat terjadi dialog ringan dengan redaksi.
Hal senada disampaikan oleh salah satu orangtua dari murid bernama Nazneen Maritza Putri, saat testimony di atas panggung, bahwa lomba membuat bingkai dan mewarnai gambar akan makin mempererat rasa saling membantu dan mengasihi di antara orangtua dan anak, sementara pentas baca dapat memupuk dan meningkatkan rasa percaya diri anak tampil di hadapan orang banyak.

Acara Pentas Baca dan Seni ini,  tidak hanya diisi dengan pentas baca dan lomba membuat bingkai dari korek api dan mewarnai gambarn saja , tetapi juga disajikan tari-tarian kreasi , paduan suara, senam pinguin,  chiken dance  , sambutan –sambutan, testimony orangtua/wali murid  juga penyerahan hadiah kepada juara lomba serta piala dan bingkisan bagi setiap peserta.(Wy)


Hiburan tarian kreasi

Mendadak oratua murid menjadi wartawan


Semangat dan menikmati menempel korek api


Tahap persiapan pembuatan bingkai


Pertunjukan sulap


Senam pinguin

Berita dalam majalah






Sabtu, 16 Mei 2015

Penampilan Burung Langka



Satu tim dari Taman Burung , Taman Miniatur Indonesia Indah (TMII) menghadirkan tiga burung yang dapat dikatakan langka dan memang dilindungi, tampil di atas panggung. Ketiga burung tersebut adalah jenis kakatua, enggang dan macao. Ibu Susi, mitra biMBA-AlUEO Unit Kramat Kosambi menyampaikan bahwa kehadiran ketiga burung yang cukup menarik perhatian itu tidak semata sebagai hiburan namun juga pengetahuan bagi peserta acara.

Tim dari Taman Burung menyampaikan kepada para peserta perihal asal usul , habitat asli dan tentu makanan dari masing-masing ketiga burung tersebut. Burung-burung itu tampak begitu jinak . tidak ada satu pun yang salah satu kakinya dirantai. Burung-burung tersebut bertengger pada salah satu lengan masing-masing “pawangnya” .

Seusai penjelasan perihal burung-burung. Peserta acara dipersilakan berfoto bersama burung secara bergantian. Berbagai ekspresi dari anak-anak biMBA-AlUEO tampak saat awal-awal akan berfoto bersama unggas –unggas cantik itu. Ada yang langsung berani, namun tak sedikit juga yang agak takut-takut.

Penampilan dari tim Taman Burung  merupakan salah satu acara dari rangkaian acara Pentas Baca biMBA-AlUEO Unit Kramat Kosambi yang digelar pada Sabtu, 2 Mei 2015. Sederet acara lain adalah lomba mewarnai, lomba foto, pentas baca, penampilan tari daerah Betawi, minum susu bersama dari sponsor dan lain-lain.

Menurut Ibu Susi, jumlah peserta acara sebanyak 160 anak tidak saja dari murid-murid biMBA-AlUEO Unit Kramat Kosambi, tapi juga ada dari murid-murid unit biMBA-AlUEO lain, seperti unit Cipinang Muara, Saharjo dan beberapa  PAUD dan TK sekitar lingkungan. Untuk menampung peserta sejumlah itu yang juga didampingi orangtua/ wali nya, maka Bu Susi bersama seluruh motivator dan orangtua/wali murid menyiapkan tenda berukuran tiga puluh enam kali lima meter. Sehingga jalan di depan unit biMBA-AlUEO Kramat Kosambi memang harus ditutup. Menurut Ibu Susi lagi panitia menyediakan hadiah bukan saja piala juara dan peserta tapi juga hadiah hiburan lainnya seperti voucher gratis masuk ke Taman Burung dan Istana Anak di Taman Miniatur Indonesia Indah. (Wy)

Bukan Pawang Burung

Kak Niken dan Kak Tian sedang membawakan acara


Serius mewarnai

Pentas baca

Sambutan dari perwakilan kantor pusat


Penampilan tarian daerah

Seorang intruktur tengah memberi paparan


Awalnya agak takut , tapi kemudian malah asyik

Antusias memperhatikan penjelasan soal burung


Siap diperebutkan











Simulasi Pemadaman Kebakaran

Semprotkan terus agar padam apinya


Mereka menggenakan seragam anti api Dinas Pemadam Kebakaran.  Mereka menyemprotkan air dari selang ke suatu titik tujuan. Para anggota pemadam kebakaran memberi aba-aba untuk tetap memegang slang air pemadam dengan benar. Mereka anak-anak berusia antara tiga sampai enam tahun. Sementara itu para motivator memeberi semangat kepada anak didiknya.  Mereka adalah murid-murid biMBA-AlUEO Unit Tipar Cakung yang tengah mengikuti simulasi pemadaman kebakaran di markas Dinas Kebakaran Jakarta Utara.

Menurut Kepala Unit biMBA-AlUEO Unit Tipar Cakung, Ibu Herlina Al Ma’mun saat diwawancari oleh tim majalah Sahabat biMBA, bahwa atas persetujuan mitra unit Tipar Cakung dan para orangtua/wali murid dirinya mengajukan permohonan kegiatan simulasi pemadaman kebakaran kepada pihak Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara. Beberapa hari setelah permohonan diajukan Ibu Herlina mendapat jawaban dari pihak Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan sekaligus penentuan hari, tanggal dan waktu pelaksanaan simulasi.

Sesuai hari, tanggal dan waktu yang telah ditentukan yaitu Selasa, 21 April 2015 bertepatan dengan peringatan Hari Ibu Kita Kartini, jam 08.00 WIB dengan menumpang dua bus metro mini sebanyak tujuh  puluh anak didampingi oleh orangtua/ wali masing-masing tiba di halaman markas Dinas Pemadam Kebakaran. Mereka langsung dipandu oleh seorang instruktur dari Dinas Pemadam Kebakaran memasuki ruang kelas. Bapak Sumarno, salah satu komandan regu selaku instruktur memberi penjelasan mengenai manfaat dan bahaya api serta cara mengatasinya secara benar dan sederhana.

Selesai penjelasan di dalam kelas, murid-murid pun diajak ke garasi mobil pemadam kebakaran untuk menerima penjelasan berbagai peralatan pemadam termasuk juga kendaraan. Kemudian anak-anak secara bergantian diberi kesempatan untuk melakukan simulsi pemadaman dengan menggunakan selang dengan ujung penyemprotan air. Setiap anak yang menerima giliran simulasi menggenakan pakaian anti api yang disediakan oleh pihak pemadam dengan ukuran anak-anak. Pihak pemadam menyiapkan dua selang untuk simulasi. Setiap selang digunakan oleh lima anak secara bergantian pula.  Semua anak mendapat giliran. 

Rangkaian acara berikutnya adalah naik kendaraan pemadam dan berkeliling halaman markas pemadam kebakaran. Dua kendaraan pemadam sekaligus digunakan secara bersamaan. Karena ruang di dalam kendaraan terbatas, maka anak-anak pun bergiliran juga menaikinya.


Sebagai akhir seluruh rangkaian kegiatan  simulasi murid-murid pun dikumpulkan ditengah halaman tak ketinggalan kepala unit berikut dua motivator yaitu ibu Aslikhah dan ibu Tuti Lestari  ikut serta. Kemudian dua anggota pemadam kebakaran menyemprotkan air dari selang ke udara. Curahan air layaknya hujan pun turun membasahi anak-anak dan kepala unit serta dua motivatornya. Mereka pun berjingkrang gembira. Walaupun hari begitu terik namun air pemadam cukup menyejukan. (Wy)  


Mandi Bareng


Siap berangkat...


Bu Guru juga ikut mandi bareng


Pak Komandan sedang menghitung pasukannya


Pembagian costum anti api


Armada siap berangkat


Hayo padamkan api


Siap terima arahan